Krisis terhadap pembangunan terjadi sebagai bagian dari krisis sejarah dominasi dan eksploitasi manusia atas manusia lain yang diperkirakan telah berusia ratusan tahun. Proses sejarah dominasi terbagi menjadi 3 fase, yaitu (1) Periode kolonialisme, (2) fase era pembangunan atau era developmentalisme, (3) fase menjelang abad 21 yang ditandai dengan liberalisasi segala bidang.
Istial globalisasi adalah proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam sistem ekonomi global. Globalisasi adalah perjalanan Panjang perkembangan kapitalisme liberal yang secara teoritis dikembangkan oleh Adam Smith. Globalisasi terjadi saat diberlakukannya secara global suatu mekanisme perdagangan melalui penciptaan kebijakan freetrade, yakni dengan berhasilnya ditanda tangani kesepakatan internasional tentang perdagangan pada bulan April, 1994 di Marakesh, Maroko, tentang perdagangan GATT (General Agreement on Tarif and Trade).
Dengan kebijakan akses pasar dan dukungan domestic terhadap modal asing melalui perusahaan multinasional, memaksa pemerintah mengubah kebijakan dari subsidi bagi petani kecil menjadi subsidi bagi perusahaan agrobisnis raksasa. Berbagai kebijakan mulai dilakukan sebagai penyesuaian atas kebijakan dan aturan global menyangkut pola investasi, hambatan perdagangan, pertanian, pertanahan, pajak, hak paten, dan lain sebagainya, padahal masing-masing rakyat di sebuah negara belum tentu menerima kebijakan globalisasi ini.
Namun teori globalisasi tidak sepenuhnya mulus dilaksanakan oleh sebuah negara. Berbagai tantangan dirasakan oleh pemerintah dengan adanya kebijakan globalisasi ini, tantangan tersebut yaitu : (1) tantangan gerakan kultural dan agama terhadap globalisasi. (2) tantangan dari New Social Movement dan global civil society terhadap globalisasi, (3) tantangan Gerakan lingkungan terhadap globalsiasi. Kesadaran organisasi lingkungan muncul diakibatkan oleh berrbagai kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh globalisasi. Hal inilah yang menjadi issue dunia yang belum terselesaikan hingga saat ini. meski demikian, Gerakan-gerakan globalisasi telah menjangkau seluruh lapisan kebijakan pemerintahan dunia, termasuk Indonesia, sehingga keseimbangan untuk menahan kerusakan akibat globalisasi bisa ditekan melalui pemikiran-pemikiran dari aktor – actor pejuang lingkungan dan gerakan masyarakat yang memiliki resistensi terhadap globalisasi.
Daftar Pusataka
Suryono, Agus. 2010. Dimensi-Dimensi Prima Teori Pembangunan. Universitas Brawijaya Press.
Leave a comment