Teori Pertumbuhan Rostow

Walt Whitman Rostow (ahli ekonomi Amerika Serikat) disebut sebagai founding fathers teori pertumbuhan ekonomi yang membahas masalah ekonomi dan sosiologi dalam proses pembangunan. Pemikiran Rostow dikembangkan dalam perang dingin untuk membendung pengaruh sosialisme sebagai containtment policy. Teori ini merupakan tulisan Rostow yang dimuat dalam Economics Journal (Maret, 1958), yang dikembangkan pandangannya mengenai modernisasi sebagai cara untuk membendung semangat sosialisme.

Pemikiran Teori Rostow adalah tentang pertumbuhan sebagai versi modernisasi dan pembangunan yang diyakini sebagai factor manusia (bukan struktur dan sistem). Teori pertumbuhan adalah bentuk modernisasi yang menggunakan metafora pertumbuhan, yakni tumbuh sebagai organisme. Rostow melihat bahwa perubahan sosial adalah bagian dari Pembangunan, sebagai proses evolusi dari perjalanan tradisional kearah modern.

Menurut Rostow, proses pembangunan dibedakan menjadi 5 tahap, yaitu (1) Masyarakat Tradisional yang memiliki fungsi produksi yang terbatas, masih primitive dan teknologi pra-Newton. (2) Pra-kondisi untuk Tinggal Landas (Pre-Condition to Take off). Tahap ini pertumbuhan ekonomi terjadi secara otomatis. Kenaikan tingkat investasi hanya mungkin tercipta dari adanya perubahan struktur ekonomi. Pembangunan ekonomi hanya dimungkinkan dari adanya kenaikan produktifitas. (3) Tinggal Landas (Take off). Pada tahap ini pertumbuhan ekonomi selalu terjadi yang dimulai seperti revolusi politik, inovasi-inovasi, peningkatan investasi dan tingkat pertumbuhan penduduk. Sehingga muncullah kenaikan investasi produktif, sector industri unggulan dan terciptanya perkembangan sector modern dan pertumbuhan terus terjadi. (4) Menuju Kedewasaan (The Drive to Maturity). Tahap ini masyarakat secara efektif menggunakan teknologi modern pada semua kegiatan industri. Yang diproduksi tidak hanya dari barang konsumsi, namun dari sisi keahlian tenaga kerja yang mengalami perubaham, sifat kepemimpinan yang mengalami perubahan, dan kritik terhdap industrialisasi mulai muncul akibat ketidakpuasan. (5) Tahap Konsumsi Massa Tinggi (The Age of High Mass-Consumption), sebagai tahap terakhir dari teori pertumbuhan Rostow yang menekankan masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat. Pada tahap ini, pembungunan sudah pada proses berkesinambungan yang bisa menopang kemajuan secara terus menerus.

Jika dilihat dengan kondisi pembangunan di Indonesia, bahwa teori pertumbuhan Rostow tidak bisa berjalan sesuai dengan teori. Hal ini disebabkan oleh factor internal yang masih mengalami krisis ekonomi sehingga Indonesia tidak dapat menerapkan teori pertumbuhan Rostow. Penyebab lainnya adalah tingkat kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah semakin menurun, perjalan rezim Panjang Massa Orde Baru dan perilaku Korupsi yang membuat sendi-sendi perekonomian dan pembangunan masyarakat mengalami kerapuhan dan stagnasi.

Daftar Pusataka

Suryono, Agus. 2010. Dimensi-Dimensi Prima Teori Pembangunan. Universitas Brawijaya Press.